Patogenesis Herpangina
            Coxsackie Virus (CV), sebuah virus ribonekleat acid, merupakan anggota dari genus Enterovirus dan family picornaviridine dan memiliki gambaran yang sama dengan virus polio. Paling banyak tipe A (CVA) dan beberapa tipe B (CVB). Virus ini ditularkan dari kontak saliva secara langsung, bersin, dan mungkin kontaminasi oral-faces.
            Virus ini bereplikasi pertama kali dimulut dan kemudian disaluran pernapasan bawah. Terkadang terdapat pada saluran pernapasan atas. Infeksi CVA berimplikasi pada penyakit lumpuh, pilek, dan infeksis saluran pernapasan atas diikuti demam dan pleurodynia.
            Gejala muncul 2-10 hari setelah terpapar oleh virus, dan meliputi demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, disfagia, dan malaise. Setalah 24-48 jam, eritema menyebar dan terdapat vasicula pada area posterior rongga mulut dan orofaring. Terdapat sejumlah vesikel kecil, yang terdapat pada palatum lunak dan atau tonsil pilar, yang pecah dengan cepat menimbulkan ulser yang menyakitkan. Gambaran klinis sembuh secara spontan setelah 7-10 hari.

3.6 Anamnesis
·         Apakah keluarga atau teman terdekat pernah mengalami gejala seperti ini ?
·         Berapa usia pasien ?
·         Apakah bercak tersebut terasa sakit ?
·         Gejala apa yang dirasakan pasien ?
·         Dimana letak bercak tersebut ?
·         Sejak kapan bercak tersebut timbul ?

3.7 Pemeriksaan Klinis dan Penunjang
a.       Pengamatan umum
-          Tampak kurus
-          Malaise
-          Biasanya menyerang pada usia kurang dari 10 tahun

b.      Pemeriksaan intraoral
-          Eritema pada orofaring, palatum lunak, dan pilar tonsil.
-          Ukuran vesikel kecil 1-2 mm
-          Warna lesi putih keabu-abuan
-          Tidak ada gingivitis




c.       Pemeriksaan penunjang
-          Kultur jaringan, infeksi CVB dapat didiagnosis dari kultur (tenggorokan atau feces), tetapi hanya CVA 9 dan CVA 16 yang mudah tumbuh dan CVA yang paling baik diidentifikasi.
-          Biopsi, biopsi hand-foot-mouth syndrome dan herpangina menunjukkan adanya vesikel intraepidermal dengan inflitrat limfositik dan neutrofilik, degenerasi sel epidermis, dan edema kulit.


REFERENSI
-          Greenberg MS, Glick M. Burket’s Oral Medicine, Diagnosis and Treatment 12th ed. BC Decker Inc. New York. 2015. Pages 66.
-          Farah,Camile S.et al. 2019. Contemporary Oral Medicine : A Comprehensive Approach to Clinical PracticeI. Switzerland: Springer. Hal.994.
-          Robert, E Max. Oral and Maxillofacial Pathology. 2012. Pages 124.

Comments

Popular posts from this blog

soal dan pembahasan soal dicussion text

40 soal dan pembahasan tentang sel

Tindakan Heroik di Berbagai Daerah di Indonesia